Header Ads

Hanya 1 Keluarga Yang Hadiri Pemakaman Terduga Teroris Di Sidoarjo



Surabaya, - Dua wanita terisak di hadapan pusara terduga teroris yang dilumpuhkan polisi beberapa waktu lalu di Surabaya, Ilham Fauzan alias Wicang (38), Senin (21/5/2018) siang.

Keduanya adalah ibu dan kakak kandung Ilham. Mereka datang dengan menaiki taksi, didampingi polwan dan salah satu kerabat.

Ini adalah untuk pertama kalinya keluarga menghadiri pemakaman bomber dan terduga teroris yang diamankan di Surabaya dan Sidoarjo sejak hari Jumat (18/5).

Warga Surabaya sendiri sepakat menolak memakamkan jenazah terduga teroris dan pelaku bom bunuh diri di Surabaya. Lokasi pemakaman akhirnya disediakan oleh Pemkab Sidoarjo, yaitu di Makam Mr X.

Julukan ini diberikan karena tanah yang dimiliki Pemkab Sidoarjo tersebut memang dikhususkan untuk para jenazah yang tidak diketahui identitasnya.

total ada 14 jenazah bomber dan terduga teroris yang telah dikebumikan di makam tersebut. Rinciannya, 10 jenazah pelaku bom bunuh diri di Surabaya dan 4 jenazah terduga teroris yang dilumpuhkan polisi karena melawan saat hendak ditangkap

Pemakaman ini dilangsungkan lima hari usai tragedi pengeboman terjadi. Dimulai pada hari Jumat (18/5), polisi menyerahkan tiga jenazah terduga teroris yakni jenazah Anton Ferdiantono, istri Anton Sari Puspita Rini dan anaknya HAR.

"Atas nama Anton. Dia membawa sesuatu yang kemungkinan bisa diledakkan. Karena itu dilumpuhkan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Minggu (13/5).

Namun pada pemakaman ketiganya tidak ditemui ada anggota keluarga yang hadir. Jenazah Anton, istri dan anaknya dijemput anggota Polsek Taman dan mendapat pengawalan ketat.

Di lokasi, jenazah Anton Ferdiantono dimakamkan tersendiri. Sedangkan istrinya, Sari Puspita Rini dimakamkam berdampingan dengan anaknya HAR.

Pemakaman dilanjutkan pada hari Minggu (20/5), yaitu tujuh pelaku pengeboman, yaitu tiga pengebom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro dan empat orang pengebom Mapolrestabes Surabaya.

Untuk identitasnya, tiga pelaku pengeboman di GKI Diponegoro yakni Puji Kuswati yang membawa kedua anaknya yang masih di bawah umur FS dan FR. Sementara keluarga pengebom Mapolrestabes Surabaya yang dikebumikan yakni Tri Murtiono bersama istrinya Tri Ernawati juga kedua anaknya laki-lakinya MDAM dan MDSM.

"Hari ini ada tujuh pemakaman jenazah diduga terduga teroris," kata Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial Pemkab Sidoarjo, Wiyono, Minggu (20/5).

Ketujuh jenazah bom bunuh diri itu dimakamkan dalam tiga lubang. Lubang pertama yakni MDSM, FR dan FS. Sedangkan lubang kedua untuk jenazah MDAM dan Puji Kuswati, sedangkan lubang ketiga diisi jenazah Tri Ernawati dan Tri Murtiono.

Tak jauh berbeda dari pemakaman tiga bomber sebelumnya, pemakaman ini tak dihadiri oleh anggota keluarga jenazah teroris.

Sementara kemarin siang (21/5), polisi kembali menyerahkan empat jenazah teroris yang dilumpuhkan petugas di lokasi ini karena melawan saat hendak ditangkap.

Keempat jenazah tersebut adalah Ilham Fauzan atau Wicang yang ditangkap di rumah kontrakan Agus Widodo di Urang Agung, Sidoarjo; kemudian Budi Satrio yang dilumpuhkan di Perum Puri Maharani blok A3 no A411, Masangan Wetan, Sukodono, Sidoarjo.

Selanjutnya Dedi Sulistiantono yang ditembak mati di Manukan kulon blok 19H/19, RT 11/RW 03, Tandes, Surabaya; dan Hari Sudarwanto yang dilumpuhkan di Jalan Avia, Kompleks Perumahan AURI, Kel. Lemahputro, Sidoarjo.

Kini di RS Bhayangkara Polda Jatim tersisa tiga jenazah bomber yang masih belum dimakamkan. Ketiganya satu keluarga yaitu Dita Oepriarto dan kedua putranya.   (*)

Tidak ada komentar