400 Tenaga Medis Lakukan Pelatihan Pertama untuk Persiapan Asian Games 2018
JAKARTA, SEBAGAI upaya menjamin keselamatan dan kesehatan para atlet, official, dan penonton, Kementerian Kesehatan menyediakan 1.400 tenaga medis dalam event Asian Games 2018 Agustus mendatang. Upaya ini dirasa menjadi penting, karena berkaitan langsung dengan nyawa manusia.
Sebagai langkah konkrit, dari 1.400 tenaga medis tersebut 400 di antaranya pagi ini menjalani pelatihan pertama. Pelatihan ini diharapkan bisa menjadi gambaran bagaimana kondisi saat acara berlangsung dan para tenaga medis bisa melaksanakan penanganan dengan tepat.
Jika dilihat langsung, para peserta diberikan pembekalan sebelumnya dan setelah itu mereka langsung menjalankan tugasnya. Ada yang menangani korban pertama kali di tempat kejadian, kemudian beralih ke tahapan pengobatan dokter, hingga pasien masuk ke dalam ambulans.
Simulasi ini juga diharapkan bisa mematangkan tata laksana yang bakal mereka lakukan di setiap venue olahraga. Seperti yang dijelaskan Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes
drg. Kartini Rustandi, M.Kes, pelatihan pertama ini diharapkan bisa menjadi gambaran para peserta di lapangan nanti.
"Saya tegaskan lagi di sini, atlet adalah aset berharga yang sulit untuk dicari penggantinya. Mereka sudah sepatutnya mendapat perhatian dan dengan menjamin keselamatan dan keamanan mereka, itu menjadi prioritas kami," terang drg. Kartini, di Kantor Kemenkes Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Dia menambahkan, untuk penempatan tenaga medis ini, pihaknya memastikan semua venue memilikinya. "Pihak kami pun sudah berkoordinasi dengan tenaga medis yang dibawa setiap kontingen luar negeri," sambungnya.
Sementara itu, terkait dengan penyediaan tenaga medis di tempat latihan atlet, Kartini menyatakan bahwa tim medis ini juga dipastikan akan berjaga di sana. "Sepertinya, tempat latihan dan tempat bertanding para atlet ini berdekatan, jadi pastinya tim medis akan berada di sana stand by untuk mereka," tuturnya.
Nah, yang dilakukan Kemenkes juga adalah menyediakan rumah sakit rujukan yang mana berjumlah 21 unit. Rumah sakit itu antara lain RS Cipto Mangunkusumo, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RS Jantung Harapan Kita, RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, RS Pusat Otak Nasional, RS Kusta Sintanala Tangerang, RSPAD Gatot Subroto, RS Mintohardjo, RS Said R.Sukanto, RS Olahraga Nasional, RSUD Tarakan, MMC, RSUD Pasar Rebo, RS Mitra Keluarga, dan RS Pertamina.
Kemudian, untuk rumah sakit di Palembang, Kemenkes menetapkan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, RS RK.Charitas, RS Islam Siti Khadijah, RS Siloam Palembang sebagai rumah sakit rujukan lainnya. Sementara itu, untuk Jawa Barat, RS Hasan Sadikin yang menjadi rujukannya.
Post a Comment