Andi Amran Sulaiman, Loyalitas Tanpa Batas
Menjelang pendaftaran Calon Presiden yang dimulai pada 4-10 Agustus 2018 berbagai kalangan mulai menebak-nebak, siapa sesungguhnya tokoh yang layak mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
Beberapa nama mulai muncul ke permukaan, selain sebagai loyalis Jokowi, mereka juga telah terbukti bekerja keras dalam menyukseskan pemerintahan Jokowi dalam Kabinet Kerja. Ada sejumlah nama yang bisa disandingkan sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019.
Diantaranya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Salah satu loyalis yang namanya terus menanjak tersebut adalah Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Pria kelahiran 27 April 1968 di Bone, Sulawesi Selatan, ini dikenal sebagai pribadi yang jujur dan cerdas.
Andi Amran Sulaiman selama ini kerap dikaitkan dengan kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2014. Hal itu tak lepas dari keputusannya untuk terlibat secara penuh sebagai koordinator relawan Sahabat Rakyat KTI. Yang kemudian disebut-sebut sebagai ujung tombak pemenangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia.
Menamatkan Program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin pada tahun 2012 lalu, dia pernah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI pada tahun 2007 dan Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
Pengamat politik dari KedaiKopi Hendri Satrio mengatakan Menteri Amran bisa jadi cawapres mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019 nanti.
Belakangan ini, Jokowi memang kerap memberikan pujian kepada Amran. Salah satunya adalah keberhasilan Amran yang tidak melakukan impor beras sejak September 2016.
Menurut Hendri, menteri kelahiran Bone itu perlu menonjolkan diri. “Amran mesti bisa menonjolkan dirinya sebagai pasangan yang pas juga buat Jokowi,” kata Hendri.
Dia menambahkan, Amran akan kesulitan untuk mendampingi Jokowi jika hanya menonjolkan prestasi. Amran juga harus meningkatkan popularitasnya. “Sebab kan sudah ada calon wakilnya Jokowi yang lebih populer dibanding Amran,” tutur Hendri.
Putra asli Kabupaten Bone ini juga disebut masih berada dalam garis keturunan Raja Bone yang berasal dari pihak ayahnya. Dia adalah keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling (anak ke-4 La Tenri Tappu Raja Bone ke-23). Kemudian, La Pawawoi Arung Sumaling mempunyai keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru yang memperistrikan Karaeng Beja (anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore yang berdomisili di Bantaeng.
Amran dinilai sebagai tokoh refresentasi wilayah Timur Indonesia yang layak dijadikan suksesor Wapres Jusuf Kalla (JK). Sedikitnya ada tiga alasan utama, kenapa Amran layak menjadi Cawapres.
Pertama, memiliki integritas dan anti korupsi. Kementrian pertanian berhasil meraih WTP untuk pertama kalinya sejak reformasi. Raihan predikat WTP dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI yang dapat menjadi acuan serta ukuran integritas dari Amran Sulaiman.
Sejak awal memimpin Kementrian Pertanian, Amran sudah memperlihatkan keseriusannya memberantas praktek-praktek korup dengam cara merombak struktur dan pejabat lama.
Kebijakan ini terbukti ampuh, tahun 2017 ini Kementrian Pertanian sudah bisa merasakan manisnya predikat WTP untuk pertama kalinya.
Pribadi Amran Sulaiman juga mendapat prestasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Belum lama ini, kementrian yang dipimpin Amran dinobatkan oleh KPK sebagai lembaga anti gratifikasi.
“Indonesia zaman now butuh pemimpin bersih seperti Pak Amran Sulaiman, dengan integritas dan predikat hari ini sosok seperti Amran Sulaiman layak memimpin Indonesia,” kata Wakil Bupati Soppeng, Supriansyah, baru-baru ini.
Kedua, Amran mampu membuktikan kinerja baik. Posisi Amran Sulaiman dikabinet pemerintahan Jokowi-JK sejauh ini nyaris tak tersentuh disetiap adanya reshuffle. Hal ini menjadi sesuatu yang wajar. Amran berhasil menjaga amanah dan kepercayaan Presiden Jokowi.
Produksi pertanian Indonesia dibawah kepemimpinan tangan dingin Amran berhasil mencapai swasembada pangan, bahkan beberapa komuditas ekspor kenegara lain.
Ketiga, Merupakan refresentasi tokoh Indonesia timur. Belakangan ini, Amran Sulaiman sering disebut sebagai suksesor Jusuf Kalla dipentas perpolitikan nasional. Pria kelahiran Bone, 27 April 1968 ini menjadi tokoh paling potensial mewakili suara masyarakat Indonesia Timur. Keberpihakannya terhadap rakyat utamanya para petani sudah tidak diragukan lagi.
“Tidak menutup kemungkinan, beliau (Amran) akan berpasangan dengan Jokowi, dan memang sangat layak berdasarkan prestasinya terhadap masyarakat petani,” pungkas Supriansa. (*)
Post a Comment