Header Ads

Soal Kartu Prakerja, Kubu Jokowi Sebut akan Dianggarkan di APBN 2020

Soal Kartu Prakerja, Kubu Jokowi Sebut akan Dianggarkan di APBN 2020


Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ru Amin, Johnny G Plate memberikan penjelasan soal penganggaran untuk program Kartu Prakerja. Menurut dia memang anggaran itu tidak akan masuk APBN Tahun 2019.
"Kalau anggaran yang dimaksud tahun ini, 2019, kan sudah diputuskan anggarannya," kata Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3).

Plate menjelaskan perlu beberapa hal untuk bisa memasukkan dana Kartu Prakerja di dalam APBN 2019. Salah satunya dengan revisi anggaran.

"Kalau mau dimasukkan ya revisi anggaran 2019. Nomenklaturnya harus ada penyesuaian," ungkapnya.

Lanjutnya, yang paling memungkinkan anggaran Kartu Prakerja masuk APBN 2020. Setelah terpilih presiden baru.

"Kedua, apabila dibiayai melalui APBN, saya kira yang bisa kita lakukan kan 2020 bisa masuk. Jadi akan dibicarakan oleh DPR yang saat ini masih bekerja aktif, kan sampai Oktober. Jadi kami bisa mengawali persiapan itu untuk APBN 2020," ucapnya.

Plate juga mengomentari ucapan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menilai program Kartu Prakerja Jokowi bisa membebani anggaran negara. Menurut dia, Fahri hanya asal bicara saja. "Pak Fahri Hamzah kan asal ngomong semua memberatkan APBN," ujarnya.

Plate pun membandingkan beban anggaran antara membuat Kartu Prakerja dengan pembangunan gedung baru DPR. Dia menilai pembangunan gedung yang dipimpin oleh Fahri bisa lebih memakan biaya yang besar.

"Kalau bisa mengalokasikan dana bangun gedung, tapi enggak bisa mengalokasikan dana untuk kepentingan perlindungan sosial ini kan prioritas yang lucu," ungkapnya.

Plate meminta Fahri untuk mempelajari lebih lanjut soal Kartu Prakerja. "Jadi Pak Fahri dalami dulu, baru komentar. Sekarang ini kita harus lihat jalan keluar apa yang bisa kita ambil untuk mengatasi generasi muda," ucapnya.

Sebelumnya, capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi memberi penjelasan tentang Kartu Pra Kerja yang dipaparkannya dalam Konvensi Rakyat beberapa waktu lalu. Jokowi mengatakan, kartu ini dikhususkan untuk para anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik.

Hal ini dikatakan Jokowi saat menghadiri acara ngopi bersama milenial Sulawesi Tenggara di Kopi Haji Anto 2 Kendari, Jumat (1/3). Salah satu relawan sebelumnya meminta penjelasan kepada Jokowi terkait hal ini.

"Mengenai kartu prakerja, kartu ini kita siapkan untuk anak-anak muda yang lulus dari SMA atau SMK maupun yang lulus dari politeknik/perguruan tinggi untuk bisa masuk ke industri untuk dapat pekerjaan," jelas Jokowi.

Menurut dia, para pemegang kartu ini nantinya akan mendapat pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Pelatihan ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga di luar negeri.

"Semua dikerjakan oleh instruktur yang punya kualifikasi yang bagus. Sehingga begitu lulus training mestinya kalau training bagus gampang sekali masuk dunia kerja," ucap dia.

Dia mengatakan, pemegang kartu prakerja yang belum mendapat pekerjaan, meskipun telah mengikuti pelatihan tak perlu khawatir. Jokowi menjelaskan bahwa pemegang kartu ini tetap akan mendapatkan gaji.

"Kalau belum dapat pekerjaan kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji gitu. Tapi jumlahnya berapa, masih kita rahasiakan," kata Jokowi disambut tepuk tangan dari para relawan. [bal]

Tidak ada komentar