Header Ads

Ini Penyebab Munculnya Parasit Cacing di Ikan Makarel Kalengan


JAKARTA
,  KASUS penemuan cacing dalam produk ikan makarel kalengan mencuat dan membuat masyarakat Indonesia resah. Hal ini kemudian membuat masyarakat khawatir untuk kembali mengonsumsi ikan kalengan.

Padahal, perlu Anda tahu, kasus ini hanya ada pada ikan makarel kalengan yang mana makanan ini berbeda dengan sarden. Jadi, produk ikan kalengan berbahan baku lain seperti cekalang , udang, kepiting, atau sarden tidak perlu takut untuk dikonsumsi. Badan POM RI pun dengan tegas menyatakan sedang menarik seluruh produk ikan kalengan ini dari pasar Indonesia.

Namun, tahukah Anda darimana cacing tersebut berasal?

Berdasar pernyataan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Ir. R. Nilanto Perbowo, M.Sc, menurut prediksinya, populasi parasit cacing ini di lautan lepas sedang meningkat. Salah satu penyebabnya adalah perubahan cuaca yang ekstrim, bisa karena suhu udara terlalu panas atau terlalu dingin.

"Saya menduga kejadian ini bisa terjadi karena adanya ledakan populasi di tempat tertentu dan waktu tertentu. Kami pun sampai sekarang belum tahu apa penyebabnya cacing ini meledak di lautan. Namun, sejauh ini faktor perubahan cuaca menjadi faktor paling besar. Terjadinya perubahan cuaca ini yang kemudian membuat populasi cacing bertambah," papar Nilanto, saat diwawancarai di Kantor BPOM di Jakarta Pusat, Jumat (6/4/2018).

Nah, karena populasinya sedang meledak, ada beberapa faktor yang akhirnya membuat cacing ini "masuk" ke dalam ikan makarel. Proses paparan parasit ini pun beragam. Bisa karena ikan tersebut mengonsumsi telur, larva, atau parasit cacing itu sendiri. Jadi, dapat dikatakan bahwa cacing ini masuk melalui mulut atau insang ikan makarel.

Namun, Nilanto menegaskan bahwa keberadaan cacing di dalam ikan makarel tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Sebab, dapat dipastikan bahwa cacing tersebut sudah mati.

"Masyarakat harus ketahui ini bahwa bahan baku ikan makarel yang sudah di kalengkan itu sudah melalui proses pemasakan yang panjang. Alurnya seperti ini; setelah ikan ditangkap di perairan luas, ikan dibekukan dengan suhu minus 20 derajat selsius, kemudian ikan diedarkan. Produsen mengolah ikan dengan suhu di atas 130 derajat selsius dalam waktu 2 jam dan setelah itu proses pengalengan. Jadi, dapat dikatakan sebetulnya makanan di dalam kaleng itu sudah steril," ungkap Nilanto.

Namun, sedikit informasi saja, mereka yang terlanjur mengonsumsi makanan ikan makarel kalengan mengandung cacing ini, dampak yang terjadi adalah alergi. "Para ahli sudah menegaskan bahwa dampak kesehatan yang mungkin bisa terjadi jika Anda mengonsumsi ikan makarel berparasit adalah alergi. Hal ini bisa terjadi karena tubuh manusia mengonsumsi makanan yang sudah mati," terang Kepala BPOM RI Penny K. Lukito.

Tidak ada komentar