Header Ads

Malaysia Selidiki Aksi Grab Akuisisi Uber


KUALA LUMPUR,  
Komisi Angkutan Umum Darat (SPAD) akan bertemu dengan Komisi Persaingan Malaysia (MyCC) untuk membahas aksi Grab akuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara yang mungkin telah melanggar undang-undang persaingan di Singapura.

Menteri di Departemen Perdana Menteri Datuk Seri Nancy mengatakan, Grab telah meyakinkannya selama pertemuan sebelum pengambilalihan yang diumumkan bahwa kesepakatan itu tidak akan mempengaruhi struktur tarif yang ada.

“Namun, berdasarkan temuan Singapura, SPAD dan MyCC harus mencari tahu apakah ada pelanggaran aturan persaingan usaha di sini,” katanya seperti dilansir dari Malay Mail pada Senin (2/4/2018).

Sebelumnya pengguna di Malaysia mengatakan, kekhawatirannya terhadap akuisisi Grab terhadap Uber akan menghilangkan persaingan di pasar yang naik-turun hingga menyebabkan harga tiket naik dan kualitas layanan menurun.

Sebelum pernyataan Datuk Seri Nancy, kedua lembaga tersebut mengatakan mereka akan memantau Grab untuk memastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan dominasi transportasi baru dari pasar e-hailing.

Komisi Persaingan di Singapura mengatakan, telah melakukan penyelidikan terhadap Grab mengakuisisi Uber. Mereka telah menemukan alasan yang masuk akal untuk mencurigai kesepakatan tersebut yang dapat merugikan kompetisi di Singapura.

Sebelumnya, Grab yang didirikan Anthony Tan dari Malaysia mengumumkan akuisisi bisnis Uber Asia Tenggara termasuk layanan pengiriman makanan Uber Eats pada 26 Maret 2018. Selain itu, Uber akan menerima 27,5% saham Grab dan memasukkan CEO Uber Dara Khosrowshahi ke dalam manajemen Grab.

Pemilik mayoritas dari kedua perusahaan tersebut adalah perusahaan Jepang Softbank Group Corp. Setelah pengumuman itu, Uber diduga memberikan waktu 2 jam kepada karyawan administrasi di Malaysia dan Singapura untuk membersihkan barang-barang mereka dari kantor lokal mereka.

Langkah itu menimbulkan pertanyaan tentang masa depan para pekerja, tetapi Uber kemudian mengklarifikasi bahwa tidak ada karyawan yang akan diberhentikan sebagai akibat dari akuisisi.

Selain itu sebagian dari mereka juga khawatir terhadap ketatnya aturan yang diterapkan Grab. Sedangkan yang lain khawatir perusahaan akan membayar kurang dari Uber.

Tidak ada komentar