Header Ads

Polemik Video Sukmawati Harus Segera Diselesaikan


JAKARTA
,  Puisi yang dibacakan putri Proklamator Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri dalam gelaran Indonesian Fashion Week Menyambut 29 tahun karya Anne Avantie di JCC Jakarta beberapa waktu lalu, menuai respons negatif publik khususnya Umat Islam.

Puisi yang berjudul Ibu Indonesia dianggap sebagian kalangan telah menyinggung umat Islam perihal penggunaan diksi cadar dan adzan.

Direktur Bhineka Institute, Ridwan Darmawan menilai puisi yang dibacakan Sukmawati cenderung membuat gaduh, dan berpotensi mengganggu konsolidasi kebangsaan yang tengah dirajut pemerintah dan sejumlah tokoh masyarakat.

"Konsolidasi yang sedang diorkestrasi oleh Presiden Jokowi ke arah Indonesia yang berkeadilan, maju dan sejahtera secara bersama-sama," ujar Ridwan saat dihubungi SINDOnews, Rabu (4/4/2018).

Menurut Ridwan, terlepas dari konten puisi yang sekarang dipersoalkan banyak pihak adalah bagian dari freedom of speech/expression Hak Asasi Manusia sebagaimana dijamin konstitusi, namun puisi itu dianggap telah mengusik kebinekaan.

Terlebih kata mantan Aktivis 98 ini, puisi itu viral di tengah situasi tahun politik, di mana potensi-potensi menguatnya politik identitas bisa saja terjadi dan dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu.

"Demi untuk menentramkan suasana gaduh dan potensial mengganggu efektifitas jalannya pembangunan bangsa, saya menghimbau Ibu Sukmawati untuk meminta maaf kepada seluruh elemen bangsa ini dan memohon agar kasus ini tidak dilanjutkan," pungkasnya.
(maf)

Tidak ada komentar