Header Ads

Perempuan Korban KDRT Harus Mendapatkan Perlindungan Khusus dari Pemerintah

 

JAKARTA
 -- Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kian memprihatinkan. Perempuan harus mendapat perlindungan khusus dari pemerintah. 
 
Panti Asuhan Bhakti Kasih menjadi tempat kaum hawa mencari perlindungan. Mayoritas merupakan korban KDRT. Pemerkosaan dan perdagangan manusia. Alumni SMA PPSP IKIP Makassar menggelar kegiatan bakti sosial di panti tersebut. Momentum Ramadan dinilai baik untuk bersilturahmi serta dirangkaikan acara buka puasa bersama. 
 
Wakil Sekretaris Jenderal Alumni PPSP IKIP Ujung Pandang, Alfiah Amiruddin, mengatakan Panti Asuhan Bhakti Kasih dipilih untuk melihat sisi lain kehidupan masyarakat yang terpinggirkan. Menurut dia, persoalan sosial perempuan tak bisa dipandang sebelah mata. 
 
Dari panti asuhan itulah, tergambar jelas bagaimana kaum hawa berjuang agar kembali mendapat kepercayaan di masyarakat. "Jadi panti asuhan tidak selalu berbicara soal anak yatim piatu atau pun orang jompo. Akan tetapi, ada persoalan lain yang sangat vital dan mesti mendapat perhatian khusus pemerintah. Merekalah para perempuan yang eksistensinya terpinggirkan serta beragam persoalan sosial yang menghimpit," ujarnya, Minggu (3/6/2018).
 
Di Panti Asuhan Bhakti Kasih, kata Alfie, mereka saling menguatkan. Harapan untuk mendapat kehidupan layak menjadi impian para perempuan itu. Alfie berharap pemerintah peka akan nasibnya. "Miris jika melihat berbagai macam persoalan yang dihadapi. Dari korban KDRT, ada dibuang oleh keluarganya karena hamil akibat pemerkosaan. Apa yang terjadi, mereka masih punya harapan untuk berkarya dan berinteraksi kepada masyarakat," ucap wanita asal Bantaeng tersebut. 
 
Payung hukum yang kuat untuk melindungi hak-hak perempuan mesti menjadi perhatian pemerintah. Khsusunya mereka yang saat ini tengah berjuang di pengadilan karena kasus KDRT. "Pendampingan hukum sangat diperlukan. Khsusunya kepada perempuan dengan latar belakang pendidikan rendah dan kehidupan ekonomi yang pas-pasan," ungkap wanita yang berprofesi sebagai dokter spesialis bedah payudara ini.  (*)

Tidak ada komentar