Header Ads

Kemendag Siapkan Misi Dagang ke Bangladesh Untuk Genjut Ekspor


JAKARTA
,  Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat penetrasi pasar nontradisional ke Asia Selatan. Salah satunya melalui kegiatan misi dagang Bangladesh yang akan dilaksanakan pada 26-28 April 2018 mendatang.

"Bangladesh merupakan pasar nontradisional yang sangat potensial bagi ekspor Indonesia. Dengan jumlah peduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, telah tercipta 20-25% golongan menengah yang merupakan potensi besar bagi Indonesia untuk membuka pasar lebih lebar," kata Direktur Jenderal PEN Arlinda dalam siaran pers yang diterima SINDOnews di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Arlinda menuturkan, peluang dan potensi pasar Bangladesh ini yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kenegaraan Januari silam. Presiden berkomitmen melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Bangladesh sekaligus turut membantu negeri ini menjadi negara berkembang.

Dalam misi dagang Bangladesh, Kemendag akan membawa sejumlah perusahaan besar dari berbagai sektor seperti sawit, fashion, makanan dan minuman, automotif, BUMN, jasa, furnitur, dan instansi daerah. Hingga saat ini, sejumlah 46 perusahaan telah memastikan turut mengemban misi perdagangan dengan delegasi sebanyak 96 peserta.

Para pengusaha ini telah menjalin komunikasi dagang dengan 122 buyer Bangladesh, terdiri atas 103 perusahaan importir dan 19 delegasi Kamar Dagang dan Industri Bangladesh. Ditjen PEN juga telah mengagendakan pertemuan penting para pengusaha kedua negara dalam sejumlah kegiatan seperti Business Forum dan Business Matching serta kunjungan ke importir minyak kelapa sawit, Meghna Group of Industries (MGI).

MGI merupakan salah satu perusahaan konglomerat terbesar dan terkemuka di Bangladesh. Dengan omzet USD2 miliar dan aset USD1 miliar, MGI saat ini mengoperasikan 32 perusahaan dan 30 industri termasuk pengolahan minyak nabati, yaitu Tanveer Oil Mills Ltd.

Di bidang investasi, Bangladesh menawarkan iklim bisnis yang menguntungkan dengan adanya fasilitas Bangladesh Economic Zone dan kebijakan pemerintah yang mendukung sektor bisnis. Pemerintah Bangladesh juga memberikan berbagai insentif di sektor industri melalui mekanisme kerja sama pemerintah dan swasta. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan iklim investasi yang menguntungkan, prospek ekonomi dan bisnis di Bangladesh sangat luas.

Tidak ada komentar